modal perbaiki istri rumah menjadi berkah
MODAL MEMPERBAIKI ISTRI RUMAH MENJADI PENUH DENGAN BERKAH
Oleh Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid hafidzahullah
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur: 32)
Sudah selayaknya bagi pemilik rumah agar memilih istri yang shalihah untuknya.
Diantara syaratnya sebagai berikut:
1. Baik agamanya
تنكح المرأة لأربع: لمالها، ولحسبها، ولجملها، ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك
“Wanita dinikahi karena empat hal. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya niscaya engkau akan beruntung.” (Muttafaqun Alaih)
2. Shalihah
الدنيا كلها متاع، وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة
“Seluruh dunia ini adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri shalihah.” (HR. Muslim 1468)
3. Beriman dan membantu suaminya untuk meraih akhirat
ليتخذ أحدكم قلبًا شاكرًا، ولسانًا ذاكرًا، وزوجة مؤمنة تعينه على أمر الآخرة
“Agar seorang diantara kalian menjadikan hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir dan memilih istri beriman yang membantunya dalam urusan akherat.” (HR. Ahmad 5/282, At Tirmidzi, Ibnu Majah dari Tsauban, Sahihul Jami’ No. 5231)
Dalam riwayat lain berbunyi,
صالحة تعينك على أمر دنياك ودينك خير ما اكتنز الناس
“Istri shalihah yang membantumu dalam urusan dunia dan urusan agamamu itu lebih baik dari harta yang dikumpulkan manusia.” (HR. Baihaqi, Shahihul Jami’ 4285)
4. Penyayang dan Subur
تزوجوا الودود الولود إني مكاثر بكم الأنبياء يوم القيامة
“Nikahilah wanita penyayang lagi subur. Sungguh aku banggakan jumlah kalian yang banyak dihadapan para Nabi kelak di hari kiamat.” (HR. Ahmad, hadits shahih. Al Irwa’ 6/195)
5. Masih Gadis
عليكم بالأبكار فإنهن أنتق رحمًا، وأعذب أفواهًا، وأرضى باليسير
“Nikahilah wanita gadis karena mereka lebih subur dan penyayang, lebih segar bau mulutnya dan lebih ridha dengan yang sedikit.”
Dalam riwayat lain,
وأقل خبا
“Dan sedikit berbohong.” (HR. Ibnu Majah. As Silsilah Ash Shahihah 623)
Wanita shalihah adalah salah satu dari empat sumber kebahagian. Begitupula sebaliknya wanita suu’ (jelek) adalah salah satu dari empat sumber kesengsaraan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,
فمن السعادة: المرأة الصالحة تراها فتعجبك، وتغيب عنا فتأمنها على نفسها ومالك، ومن السقاء: المرأة التي تراها فتسوؤك، وتحمل لسانها عليك، وإن غبت عنها لم تأمنها على نفسها ومالك
“Diantara bentuk kebahagiaan adalah memiliki istri shalihah jika engkau memandangnya akan membuatmu senang, jika engkau pergi meninggalkannya ia akan menjaga diri dan hartamu. Diantara bentuk kesengsaraan adalah istri jelek jika engkau memandangnya membuatmu sebal dan bicaranya lebih banyak darimu, jika engkau pergi meninggalkannya, dia tidak bisa menjaga diri dan hartamu.” (HR. Ibnu Hibban, dan dishahihkan al-Albani)
Sebaliknya, sangat penting mencari informasi tentang pelamar yang datang meminang seorang wanita muslimah. Hendaknya pinangannya diterima jika sesuai ketentuan berikut:
إذا أتاكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه، إلا تفعلوا تكن فتنة في الأرض وفساد عريض
“Jika datang laki-laki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya maka nikahkanlah ia (dengan putrimu), jika tidak kalian lakukan niscaya akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang luas.”
Tentunya semua perkara di atas harus dilakuakan dengan pertanyaan yang baik, pengawasan penilitian, pengumpulan informasi, mengambil berita dari sumber terpercaya, sehinga kelak rumah tangganya kelak tidak rusak dan hancur.
Laki-laki shalih bersama wanita shalihah keduanya membangun rumah tangga yang shalih. Karena negeri yang baik akan terwujud dari rumah tangga yang baik, dengan ijin Allah. Negeri yang buruk akan terwujud dari rumah tangga yang jelek.
Jika istri adalah seorang wanita shalihah maka hidup bersamanya adalah sebuah kenikmatan. Dan ini murni karunia dari Allah.
Akan tetapi jika istri tidak shalihah maka perlu shalaah (usaha untuk memperbaikinya). Karena salah satu kewajiban kepala rumah tangga adalah berusaha memperbaiki istrinya.
Kasus semacam ini banyak terjadi, misalnya ketika seorang laki-laki yang menikahi wanita awam yang tidak mengerti agama sama sekali. Dikarenakan laki-laki tersebut kurang perhatian pada urusan agama, sementara dia sendiri adalah penentu prinsip hidupnya. Atau menikahinya dengan tujuan agar terbuka harapan untuk memperbaikinya, atau alasan lain misalnya,karena desakan kekuarga untuk menikahinya. Maka pada kasus-kasus semacam ini membutuhkan tekad kuat dalam praktek perbaikan (rumah tangga).
Pertama kali yang wajib diketahui laki-laki tersebut, bahwasanya hidayah itu berasal dari Allah Ta’ala. Dialah Allah dzat yang maha memperbaiki segala sesuatu.
Diantara nikmat yang Allah berikan kepada hambanya, Nabi Zakariyya. Allah Ta’ala berfirman tentangnya,
وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ
“Kami perbaiki istrinya.” (QS. Al Anbiya’ :90)
Perbaikan disini bisa berupa perbaikan fisik ataupun perbaikan agamanya. Ibnu Abbas radhiallahu’anhu berkata,
كانت عاقرًا لا تلد فولدت
“Istri Nabi Zakariyya seorang wanita yang mandul, tidak memiliki anak maka Allah jadikan dia memiliki anak.”
Atho’ berkata,
كان في لسانها طول فأصلحها الله
“Istri Nabi zakariyya seorang wanita yang panjang lidah (cerewet)lalu Allah memperbaiknya.”
Diantara cara memperbaiki istri yaitu dengan,
1. Memperhatikan cara beribadah istri kepada Allah (apakah sudah benar ataukah belum).
2. Berusaha meningkatkan keimanan istri. Misalnya dengan memberikan semangat menunaikan shalat malam, membaca Al Qur’an, menghafalkan berbagai jenis dzikir dan selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga waktu dan kesempatan hidup.
3. Memberi motivasi untuk selalu bersedekah, membaca buku-buku Islam yang bermanfaat, mendengarkan kaset-kaset ceramah agama yang ilmiyyah misalnya tentang keimanan, tentang pentingnya mengikuti sunnah Nabi serta menyediakan fasilitas untuk itu. (kumpulan pengajian gratis di kajian.net .pent)
4. Memilihkan untuknya teman yang baik agamanya. Dengan begitu akan terjalin ikatan persaudaraan dengan mereka, saling bertukar pikiran, saling mengunjungi dengan penuh manfaat.
5. Menghindarkan kejelekan darinya serta menutup pintu dari pengaruh keburukan. Yaitu dengan menjauhkan istri dari semua perkara yang terindikasi negatif dan tempat-tempat yang jelek.
Sasdakallah hul adzim
Semoga bermamfaat bagi teman sekalian, dan berguna untuk teman sekalian.
Kalo ada kata yang salah dari penulisan di atas saya minta maaf, karna manusia tidak jauh dari salah dan dosa.
Terimakasih atas kunjungan anda sekalian.
Materi : modal perbaiki istri rumah menjadi berkah
Comments
Post a Comment